Blogroll

Tuesday, August 9, 2011

M Nazaruddin: 77 Hari dalam Pelarian


INILAH.OM, Jakarta - Hampir tiga bulan lamanya sosok M Nazaruddin menjadi sorotan publik. Namanya mencuat sejak kasus suap Wisma Atlit yang menyeret sejumlah nama dikait-kaitkan dengan bekas politikus Partai Demokrat ini. Kini, pelariannya terhenti karena tertangkap. Bagaimana sosok Nazaruddin?

Pada 26 Agustus 2011 mendatang usia Nazaruddin genap 33 tahun. Dia dilahirkan di Bangun, Sumatera Utara. Nama Nazaruddin tiba-tiba melejit sejak dikaitkan sejumlah skandal proyek negara yang diduga dilakukan secara patgulipat.

Di pentas politik nasional, namanya juga tak pernah muncul baik melalui pernyataan politik maupun pendapatnya terkait kerja di parlemen. Pasca Kongres Partai Demokrat, Mei 2010 lalu, namanya sempat muncul ke permukaan atas dugaan pemerkosaan terhadap seorang Sales Promotion Girl (SPG) saat kongres Partai Demokrat berlangsung.

Sejak 23 Mei 2011, Nazaruddin keluar dari Tanah Air. Beberapa jam sebelum berangkat ke Tanah Air, Nazaruddin sowan ke Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie. Mulanya ia beralasan untuk berobat ke Singapura karena menderita sakit jantung.

Pada 3 Juni 2011, koleganya di Partai Demokrat yakni Jhonny Allen, Jafar Hafsah, dan Sutan Bathoegana menjenguk dirinya dengan misi menjemput Nazaruddin agar kembali ke Tanah Air. Namun misi resmi itu tak membuahkan hasil. "Nazaruddin masih sakit, badannya turun 18 kilo," ujar salah satu tim yang berangkat ke Singapura, Sutan Bathoegana.

Di rentang waktu 23 Mei hingga 30 Juni 2011 komunikasi Nazaruddin dengan koleganya di Partai Demokrat masih membaik. Sejumlah koleganya mengaku masih bisa berkomunikasi dengan Nazaruddin baik melalui nomor seluler yang berkode negara Singapura maupun melalui layanan BlackBerry Messenger (BBM).

Namun perubahan drastis sekaligus dramatis sesaat setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dirinya sebagai tersangka dalam kasus pembangunan wisma atlit di Jakabaring, Sumatera Selatan.

Tidak hanya itu. Tidak berselang lama, Nazaruddin juga diperiksa sebagai saksi dalam kasus di Kementerian Pendidikan Nasional. Begitu juga istrinya, Neneng Sri Wahyuni juga menjadi saksi dalam kasus PLTU di Kementeian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Penetapan tersangka itulah tak ubahnya menjadi titik tolak bagi Nazaruddin untuk bernyanyi nyaring terkait sepak terjang rekan separtainya. Melalui layanan BlackBerry Messenger (BBM) Nazaruddin menuding koleganya. Mulai Angelina Sondakh, Mirwan Amir, hingga Anas Urbaningrum.

Sejumlah proyek negara yang mulanya publik tidak mengetahui menjadi tahu. Sebut saja proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang di Sentul, Bogor, Jawa Barat, yang menurut Nazaruddin sebesar Rp 1,2 triliun, fee dari proyek itu diigunakan untuk dana politik dalam Kongres Partai Demokrat.

Pasca-nyanyian Nazaruddin itulah, menjadi puncak hubungan Nazaruddin dengan Anas Urbaningrum. Ketua Umum Partai Demokrat itu akhirnya melaporkan Nazaruddin kepada aparat kepolisian dengan delik pencemaran nama baik. Tudingan yang dibalas dengan pelaporan itu menjadi simbol putusnya hubungan persahabatan politik sekaligus bisnis yang telah dirajut Anas dan Nazar sejak 2007.

Sejak itulah, Nazaruddin kerap melancarkan tudingan kepada Anas Urbaningrum. Mulai saluran telepon dengan stasiun televisi hingga memanfaatkan layanan Skype, video call dengan penggiat Perstalk Iwan Piliang.

Nazaruddin yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Timur IV (Jember-Lumajang) ini selama menjadi anggota DPR disebut-sebut tidak pernah melakukan kunjungan ke konstituennya. Begitu pula di Komisi III, Nazaruddin juga tidak pernah melakukan kunjungan kerja komisi. "Tidak pernah ke konstituen dan kunjungan kerja komisi," ujar Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa.

Kini, setelah menghilang selama 77 hari dari Tanah Air, akhirnya ditangkap Nazaruddin di Kolombia, Minggu (7/8/2011) malam. Berbekal paspor palsu Muhammad Syafruddin, akhirnya Nazaruddin ditangkap oleh aparat kepolisian. [mdr]

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More