Blogroll

Thursday, August 11, 2011

Jakarta - Kamis (11/8/2011) ini menjadi hari yang menentukan bagi sejumlah kader Partai Golongan Karya (Golkar) yang berkiprah di ormas Nasional Demokrat (Nasdem). Karena DPP Partai Golkar memberi tenggat waktu memilih.


Melalui surat nomor 2/Golkar/VII/2011, Partai Golkar mengultimatum kadernya yang berkiprah di Ormas Nasdem untuk memilih apakah tetap berkiprah di partai berlambang beringin atau memilih Ormas Nasdem.

Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan (OKK) Ormas Nasdem Ferry Mursyidan Baldan menyatakan merespon ultimatum DPP Partai Golkar, dirinya memilih tetap berada di Partai Golkar dan di Ormas Nasdem. "Menjawab surat nomor 2/Golkar/VII/2011, jika saya dikeluarkan silahkan, namun saya tetap dan tidak mengundurkan diri dari Partai Golkar," kata Ferry sebagaimana ditulis dalam surat terbukanya yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis (11/8/2011).

Ferry menilai terjadi kerancuan DPP Partai Golkar atas keberadaan Ormas Nasdem. Karena selama ini tidak pernah ada larangan seseorang untuk menjadi kader partai sekaligus merangkap aktif dalam sebuah ormas. "Kerancuan ini kalau dipaksakan akan memundurkan aturan main tentang tata kehidupan bernegara kita," tambah Ferry.

Mantan Ketua Umum PB HMI ini mengaku heran atas pelarangan kader Partai Golkar aktif di orrmas. Apalagi, kata Ferry, pelarangan itu muncul pada Juli 2011. "Sementara ormas Nasdem sudah berdiri sejak 1 Februari 2010. Ini kemudian memunculkan pertanyaan, apa sebenarnya motivasi larangan itu," katanya keheranan.

Ferry menilai jika surat pelarangan aktif di ormas Nasdem dikarenakan dugaan keterkaitan ormas Nasdem dengan Partai NasDem, merupakan sangkaan yang berlebihan. "Setidaknya DPP Partai Golkar harus bisa membuktikan bahwa kadernya di ormas Nasdem sama dengan pindah ke parpol lain melalui surat tersebut," katanya.

Lebih dari itu, kata Ferry, dugaan tersebut melahirkan ultimatum dengan memberi batas waktu. "Jika itu terkait partai baru, maka pada 11 Agustus tidak ada partai baru," tegasnya.

Terpisah, Ketua DPD Ormas Nasdem DKI Jakarta Jeffrie Geovanie yang juga anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar menilai jika ultimatum tersebut terkait partai baru, jelas dirinya tidak terlibat di Partai NasDem. "Karena saya masih kader Golkar," kata Jeffrie.



Dia menjelaskan, dirinya di ormas Nasdem semata-mata sebagai pengurus ormas yang tidak ada kaitannya dengan Partai NasDem.

Sementara Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyebutkan sejumlah kader Partai Golkar yang berada di ormas Nasdem telah kembali ke Partai Golkar. "Mereka kembali ke 'Tanah Air'," ujar Priyo.

Menurut Priyo, ada kesadaran kolektif dari kader Partai Golkar untuk kembali membesarkan partai. "Ada kesadaran kolektif untuk bergabung ke Golkar sebagai partai besar," kata Priyo yang enggan menyebut siapa saja yang telah menyatakan memilih Partai Golkar daripada ormas Nasdem.

Ultimatum DPP Partai Golkar ini tak ubahnya menjadi pemicu baru ketegangan antarkader di internal. Ultimatum ini bisa saja berdampak konsolidasi kian solid. Namun sebaliknya justru bakal menjadi api dalam sekam. [mdr]

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More